Sepotong Fiksi



"Kamu baca apa? Terlihat serius sekali."⁣
"Baca novel, Ndra. Seperti kamu tidak tahu aku saja."⁣
"Kenapa tidak membaca artikel saja? Tidak harus beli koran, bisa melalui daring. Dari sana kamu bisa mengetahui berita terbaru dan tips-tips yang bermanfaat."⁣
Kupukul lengan Andra dengan novel yang sedari tadi kubaca. Gemas sekali rasanya.⁣
"Jadi kamu berpikir, jika pencinta fiksi itu tidak pernah membaca nonfiksi? Tidak tahu info terbaru atau tips-tips yang berguna bagi kehidupan?"⁣
"Ya, mungkin saja. Karena setiap aku ke sini, kamu selalu baca novel."⁣
"Ehm ... jadi begini ya, Tuan Andra yang budiman. Sekali pun aku memang menggilai karya fiksi, bukan berarti aku apatis terhadap apa yang tengah terjadi di dunia nyata. Aku tetap memantau segala hal yang urgent. Seperti saat ini, aku kerap menonton siaran berita atau membaca artikel mengenai wabah Covid-19," paparku.⁣
"Kamu saja yang selalu datang di waktu yang tidak tepat. Seharusnya kamu ke sini lebih pagi. Agar kamu tahu seberapa lebih seriusnya aku saat membaca berita-berita penting," lanjutku sembari menggigit brownies yang dibawakan Andra.⁣
"Hehe, maaf. Aku kira pencinta fiksi tidak akan peduli dengan apa yang terjadi di dunia nyata."⁣
"Mungkin, karya fiksi bukanlah solusi. Tapi minimal, ia mampu menyemarakkan hati yang sunyi. Kamu tahu, setiap aku mulai hopeless, aku selalu baca karya fiksi. Rata-rata, karya fiksi itu lahir karena sebuah harapan. Harapan yang lebih baik diaksarakan, karena akan memiliki esensi lebih. Dari fiksi aku belajar, bahwa segala sesuatu yang awalnya tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Asal kita terus menumbuhkan harapan itu dan memupuknya dengan usaha."⁣
Andra hanya tersenyum.⁣
"Ternyata sepotong fiksi bisa membuat seseorang menjadi bijak, ya."⁣
"Makanya, jangan meremehkan fiksi. Fiksi akan mendampingi nonfiksi dalam menghadapi kejamnya dunia ini. Haha."⁣

"Kalau kamu, mau jadi pendamping hidupnya Andra yang monokrom ini tidak?"

"Ha?"

No words. Rasanya aku ingin menggeplak kepala Andra yang telah memupuskan harapanku soal bayangan adegan lamaran romantis.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Way Back Home

Pentingnya Literasi untuk Anak Usia Sekolah Dasar