Langsung ke konten utama

Way Back Home


Free image by Pixabay

"Sampai kapan kamu ingin menunggunya? Ini bahkan sudah lewat satu tahun dari waktu yang dijanjikannya."⁣
"Dia orang baik, Mir. Orang baik akan selalu menepati janjinya. Mungkin kemarin-kemarin dia lupa tak menghubungiku, tapi aku yakin dia akan kembali padaku sesuai janjinya."⁣
"Lalu masalah kabar itu?"⁣
"Selagi kabar itu tidak keluar dari mulutnya sendiri, aku tak akan memercayainya."⁣
"Ya sudah. Kalau begitu aku pulang dulu."⁣
Kudongakkan kepala. Senja begitu indah saat dilihat dari sini. Damainya seolah menyatu dengan semilir angin yang menerbangkan dedaunan kering. Kupejamkan mata sembari berdoa, semoga kekasihku dalam keadaan baik dan bahagia.⁣
"Sher ...."⁣
Oh, tidak. Sepertinya aku sangat merindukannya, sampai-sampai desir angin pun terdengar mirip dengan suaranya.⁣
"Sherin ...."⁣
Seketika aku menoleh saat suara itu terdengar semakin nyata.⁣
"Fero ... aku tidak bermimpi, kan? Kamu benar-benar kembali?"⁣
"Aku tidak bisa menjanjikan senja pasti datang atau langit malam selalu gemintang. Namun percayalah, sejauh apapun kakiku melangkah, aku akan kembali ke pelukanmu. Karena kamu, tempat kembali yang senantiasa kurindu."⁣
"Kamu masih ingat janjimu?" tanyaku.⁣
"Tentu. Maaf, aku baru bisa kembali. Karena aku ingin kembali ke sisimu di saat diriku benar-benar yakin jika aku layak menjadi pendampingmu. Jadi Sherin, will you marry me?"⁣
Aku tidak bisa berkata-kata. Ini terlalu banyak. Rasanya dadaku tak sanggup lagi menampung rasa haru dan bahagia yang membuncah.⁣
"Apa menurutmu aku bisa menolak? Bahkan saat diriku setia menunggumu lima tahun ini?" jawabku dengan mata berkaca-kaca.⁣
"Hehe ... aku tahu kau tidak akan menolak. Karena kau mencintaiku sama besarnya seperti aku mencintaimu."⁣
"Cih ... dasar tuan sok percaya diri," candaku.⁣
"Bodoh amat. Yang penting kamu akan jadi istriku. Haha."⁣
See. Bukankah harapan selalu ada? Tak masalah jika yang lain meragukannya. Toh ini hidupku, jadi aku yang paling berhak untuk memercayai serta mewujudkannya. Dan terbukti, pada akhirnya rasa percayaku bisa membuat harapan itu jadi nyata.⁣

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stop Vandalisme!

Stop vandalisme! (free image by Pixabay) Mungkin sebagian besar orang masih awam dengan istilah vandalisme. Istilah ini terasa terlalu “tinggi” kendati contohnya sangat nyata dan kerap kita jumpai. Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain (keindahan alam dan sebagainya). Selain itu, vandalisme juga bisa diartikan sebagai perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas. Sangat mudah dipahami dan ditemukan di lingkungan sekitar, ‘kan? Vandalisme merupakan perilaku tidak terpuji yang dapat merugikan banyak pihak. Sayangnya, masih banyak aksi vandalisme yang dilakukan oleh masyarakat. Sebut saja mencoret tembok-tembok dekat jalan dengan berbagai gaya, merusak properti fasilitas umum, mengganggu keseimbangan alam, mencuri benda-benda bersejarah, menyentuh arca-arca secara brutal hingga menyebabkan kerusakan, memecahkan kaca saat tawuran, dan lain sebagainya. Merasa tidak pernah melakukan ti...

Semua Sama

Free image by Pixabay Gina memakirkan mobilnya tak jauh dari gerbang sekolah. Ia sedang menunggu sang putra kesayangan. Tak lama berselang, putra kecilnya berlari sembari merentangkan tangan.⁣ ⁣ "Sayang, kenapa lari-lari? Nanti kalau jatuh bagaimana?" tanya Gina sembari memeluk putranya. Yang diingatkan hanya cengengesan. ⁣ ⁣ "Vino ingin beli es krim di situ, Ma."⁣ ⁣ "Ayo! Oh, ya, tadi Vino belajar apa?"⁣ ⁣ "Vino belajar menulis, Ma. Tapi Vino pusing saat melihat tulisan di papan. Kata Bu Rena tulisan Vino masih terbolak-balik," lirih Vino.⁣ ⁣ "Tidak apa-apa, Nak. Yang penting Vino sudah belajar dengan giat."⁣ ⁣ Gina menggandeng tangan Vino menuju kedai es krim di dekat sekolah.⁣ ⁣ " Hiks ... teman-teman Dela juga banyak yang belum lancar membacanya, Bun. Hiks ... bukan hanya Dela."⁣ ⁣ Sayup-sayup Gina mendengar seorang anak perempuan menangis. Ia terlihat celingukan. Sampai matanya tertumbuk pada taman samping s...