Sebuah Fase





Kurebahkan diri di sebelahnya. Ikut menatap gemerlap bintang di atas sana. Dia terlihat menekuk lengannya untuk dijadikan alas kepala, berusaha mencari kenyamanan. Sedangkan aku, seperti biasa, hanya bisa memerhatikannya dalam diam.⁣
"Kapan kamu siap kerja lagi, Rud?" tanyaku memecah keheningan.⁣
"Entahlah, Ra. Kamu tahu sendiri, betapa buruknya citraku saat ini. Aku bahkan tidak yakin, ada perusahaan yang akan menerimaku nanti."⁣
Aku tak habis pikir, sudah setahun berlalu tapi dia belum mau berdamai dengan diri sendiri.⁣
"Coba lihat kupu-kupu yang hinggap di bunga itu, Rud!"⁣
"Dia cantik, dia punya sayap menawan, dan dia bisa terbang bebas."⁣
"Kamu benar. Tapi apa kamu tahu seberapa berat perjuangannya untuk bisa menjadi seperti ini?"⁣
Dia mengerutkan keningnya. Aku hanya terkekeh dan mengubah posisi agar bisa menghadapnya.⁣
"Sebelum menjadi cantik seperti saat ini, dia telah melalui beberapa fase. Saat masih menjadi telur, dia tak terlihat. Dia dianggap tidak memiliki nilai apa pun oleh siapa pun. Saat menjadi ulat, ia dicap menjijikkan. Ia dijauhi bahkan dimusnahkan. Tapi ia tetap bertahan. Lalu saat menjadi kepompong, ia mulai berharga. Karena orang-orang tahu, ia akan menjelma jadi makhluk yang indah. Terakhir, saat menjadi kupu-kupu seperti yang kamu lihat sekarang, banyak yang menyukainya."⁣
Aku berusaha menyelami netra Rudi.⁣
"Rud, semua manusia pasti melalui sebuah fase dalam hidupnya. Dan mereka dapat dikatakan sukses, jika mereka mampu mengambil setiap amanat baik. Sekalipun itu dari fase terburuk yang pernah dilaluinya. Kamu harus bangkit! Tunjukkan pada semua orang jika kamu berhak mendapat kesempatan kedua. Tunjukkan kalau Rudi yang sekarang sudah lebih baik dari yang sebelumnya."⁣
"Terima kasih, Ra. Kamu selalu ada di setiap fase yang aku lalui. Aku akan bangkit."⁣
"Kamu pasti bisa. Kamu akan diterima baik seperti sedia kala. Tapi kamu harus janji, kamu tidak boleh lagi menyentuh narkotika."⁣
"Janji," ucap Rudi sembari mengacungkan kelingkingnya.⁣
Oh, Tuhan. Sepertinya aku akan terus mencintainya.⁣

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Way Back Home

Pentingnya Literasi untuk Anak Usia Sekolah Dasar

Sepotong Fiksi