Hanya Sebentar



Hujan terlihat enggan berhenti. Ia tak lelah turun seakan tahu jika tanah yang sedang kuinjak sudah rindu setengah mati. Malam kian pekat. Dingin semakin tak tahu diri. Perlahan kugesekkan kedua telapak tanganku lalu menempelkannya di pipi. Sedikit hangat. Setidaknya hal itu bisa sedikit menenangkan diri.⁣
"Akhirnya dapat tempat berteduh."⁣
Kutoleh asal suara. Oh, ternyata seorang pria paruh baya.⁣
"Ehm ... Bapak habis jualan, ya? Jualan apa?" tanyaku basa-basi.
"Ya, Neng. Saya jualan jagung rebus. Apa Neng mau?"⁣
"Boleh deh, Pak. Lumayan, bisa mengganjal lapar. Hehe."⁣
Si Bapak bergegas menghampiri gerobak yang setia menemaninya. Dan kembali dengan menenteng dua jagung rebus di tangannya.⁣
"Ini, Neng. Saya juga lapar, jadi saya ambil satu. Hehe."⁣
"Memangnya Bapak belum makan malam?"⁣
"Belum, Neng. Biasanya saya makan pakai uang hasil jualan. Tapi malam ini jagungnya belum terjual satu pun. Jadi saya belum bisa makan."⁣
Aku tersentak. Bapak ini berkata demikian dengan raut wajah ceria, seakan hal itu sudah biasa dilaluinya.⁣
"Lalu kenapa Bapak tidak pulang saja? Bapak kan bisa makan di rumah."⁣
"Kalau saya pulang sekarang, besok keluarga saya mau makan apa? Saya akan tetap berjualan sampai saya mendapat uang untuk beli beras esok hari."⁣
"Tapi apa Bapak tidak lelah? Lagipula ini sudah malam, hujan lagi."⁣
"Neng, hidup itu hanya sebentar. Seperti indahnya dandelion sebelum tersapu angin di kala mekar. Saya hanya ingin terus berusaha membahagiakan keluarga saya. Minimal memastikan mereka makan dengan layak. Saya yakin, harapan saya akan terwujud jika saya tidak mudah menyerah."⁣
Speechless. Bahkan tak terasa sudut mataku basah. ⁣
"Kalau begitu, ini uang untuk membayar jagung saya."⁣
"Maaf, Neng. Saya tidak punya kembalian. Selain uang seratus ribu, ada?"⁣
"Tidak perlu memberi saya uang kembalian, Pak. Asal, habis ini Bapak langsung pulang. Biar Bapak tidak sakit."⁣
"Alhamdulillah, semoga Allah membalas Kebaikan Neng dengan kebaikan yang lain."⁣
Bukankah harapan selalu ada bagi orang yang teguh berusaha? Yakinlah, Allah akan membantu dari arah mana saja.⁣

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Way Back Home

Pentingnya Literasi untuk Anak Usia Sekolah Dasar

Sepotong Fiksi